Sabtu, 31 Januari 2015

aturan Makanan Ikan LeLe

Dalam ternak lele, sudah merupakan hal yang wajib untuk mengerti dan memahami jenis pakan leleyang beredar di pasaran. Pakan merupakan hal terpenting dalam hal budidaya ikan lele dan ternak apapun itu. Jika kita sembrono dalam pemberian pakan yang baik bagi lele, kita tidak akan mencapai target produksi yang kita inginkan, meskipun benih yang kita ternak adalah benih lele kualitas super maupun lele konsumsi. Disamping pemilihan lokasi budidaya dan kondisi air, pakan adalah faktor penentu utama dalam pertumbuhan ikan lele. Pakan lele yang baik yang dibarengi dengan frekuensi aturan pemberian pakan yang tepat akan sangat menguntungkan bagi siapapun yang membudidayakan. Untuk itu, akan kami jelaskan beberapa jenis pakan lele yang banyak digunakan oleh para pembudidaya.

Jenis Pakan Lele

  • Pelet - Jenis pakan pertama dan paling banyak digunakan adalah pakan berbentuk pelet. Pelet adalah pakan buatan yang diproduksi oleh pabrik. Dan komposisinya mengandung campuran dari berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak, minyak dan tambahan macam - macam vitamin yang dibutuhkan ikan lele. Ada dua jenis pelet yang beredar di pasaran dan sudah dikenal luas oleh masyarakat, yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Keduanya mempunyai sifat yang berbeda namun sangat disukai lele. Banyak perusahaan pertanian di Indonesia yang memproduksi pelet ikan lele. Kita dituntut untuk lebih selektif dalam memilih pelet yang paling cocok untuk budidaya ikan lele milik kita sendiri. Pelet yang diberikan haruslah mengandung protein yang tinggi. Biasanya pelet apung mengandung lebih banyak protein daripada pelet tenggelam. Nah, itulah mengapa dalam budidaya ikan lele pelet tenggelam hanya diberikan menjelang akhir masa panen.
  • Pakan Tambahan - Pakan jenis ini banyak digunakan untuk pembesaran dan meminimalisir biaya produksi. Pakan tambahan tidak disarankan untuk diberikan terlalu banyak. Pakan tambahan diberikan paling tidak sepuluh hari menjelang masa panen. Dengan memberikan pakan tambahan, banyak peternak lele berpengalaman yang mengurangi takaran pelet tenggelam di pekan terakhir saat panen. Adapun jenis pakan tambahan sangat bervariasi, itu juga tergantung pada sulit tidak nya pakan tersebut didapatkan oleh peternak lele. Pakan tambahan yang sering digunakan oleh para peternak adalah ayam tiren, ikan runcah dll. Hal yang terpenting adalah pakan tersebut tetap memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki gizi yang cukup sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan ikan lele. Namun kita juga tidak boleh lupa mengenai kebersihan pakan. Pakan tambahan juga banyak mengandung penyakit, sehingga wajib untuk dibersihkan terlebih dahulu.
  • Pakan Alami - Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam yang mengandung banyak protein tinggi. Sangat sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele. Berbagai jenis pakan alami lele antara lain cacing sutera. Cacing sutera sangat cocok untuk lele dalam proses pembenihan.Sangat baik untuk digunakan sebagai pakan lele / benih lele umur 4 hari sampai 13 hari. Sedangakan pakan alami yang lain yang dapat diberikan adalah plankton, uget-uget/cuk, kutu air dan mikroorganisme lain yang dapat hidup dan berkembang di dalam media kolam lele. Karena pertumbuhan mikroorganisme ini tidaklah mudah, maka perlu dilakukan pengomposan/kultur pada kolam perawatan benih tujuannya adalah agar pembesaran agar pertumbuhan mikroorganisme tersebut bisa lebih banyak. Sebaiknya kita tidak mengganti air kolam hingga saat panen selesai, kecuali terjadi hal-hal yang mutlak diperlukan seperti jika air mengandung racun atau zat berbahaya bagi ikan. Terutama ikan lele sangkuriang yang sekarang banyak dibudidayakan.

Aturan Pemberian Pakan Lele

  • Pakan Apung
    1. Kita semprotkan sedikit air ke dalam pakan, cukup sampai basah dan tidak becek. Setelah itu kita aduk merata dan kita biarkan sekitar 20 menit sampai pakan menjadi agak kenyal dan siap tebar.
    2. Kita tebar pakan secara merata di media ikan lele sedikit demi sedikit sehingga kita dapat mengetahui seberapa cepat lele menghabiskan pakana tersebut.
    3. Kita tebar terus pelet hingga ikan lele kenyang
    4. Kita hentikan pemberian pakan jika ikan terlihat melambat dan terlihat kenyang.
  • Pakan Tenggelam
    1. Pakan tidak perlu kita basahi
    2. Kita sebarkan pakan di satu titik hingga ikan kenyang dan kita hentikan saat ikan terlihat lambat saat makan.

    Waktu Pemberian Pakan

    • Pemberian pakan yang benar dan disarankan adalah 4 sampai 6 kali sehari
      1. 4x sehari yaitu pukul : 09.00, 13.00, 17.00, 21.00
      2. 6x sehari yaitu pukul : 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
      3. Pemilihan jam terserah pada kita, namun setelah kita memilih salah satu, sebaiknya kita konsisten untuk menggunakan pilihan tersebut seterusnya.

    Larangan Dalam Pemberian Pakan

    • Jangan terlalu banyak memberikan pakan. Pakan yang tersisa akan menyatu dengan air menjadi amoniak dan dapat meracuni lele.
    • Jangan mengobok - obok kolam saat lele makan atau sesaat setelah ikan lele menghabiskan makanannya. Lele yang stress akan memuntahkan kembali pakan dan menjadi amoniak di media kolam.
    • Jangan memberi makan lele saat hujan.
    • Jangan memberi makan pada pagi sekali karena insang rawan terkena radang jika terlalu pagi.
    Demikian jenis pakan lele dan aturan pemberian pakan yang benar (menurut saya).

    Jumat, 30 Januari 2015

    MACAM - MACAM IKAN LELE

    Lele Dumbo

    Jenis lele yang ini banyak dibudidayakan. Secara umum sosok lele dumbo mirip dengan lele local hanya ukuran tubuh lele dumbo lebih besar (cenderung lebih panjang dan lebih gemuk) dibanding jenis local. Qarna tubuh lele dumbo akan berubah bercak-bercak hitam dan putih bila ikan terkejut atau stress. Kondisi tersebut bersifat sementara dan akan segera normal kembali jika kondisi lingkungan kolam sudah stabil.
    Jumlah sirip lele local dan lele dumbo sama, tetapi sirip keras (patil) pada lelel local lebih berbahaya daripada lele dumbo. Patil lele dumbo tidak begitu beracun bila dibandingkan dengan lele local, ukurannya juga lebih pendek dan tumpul. Sedangkan sungut lele dumbo relative lebih panjang dibandingkan dengan lele lokal. Lele dumbo tidak merusak pematang.
    Beberapaliteratur menyebutkan menyebutkan lele dumbo merupakan hasil perkawinan silang dua species, yakni antara lele betina Clarias fuscus dari Taiwan dan lele jantan Clarias mossambicus dari Kenya, Afrika. Dari hasil perkawinan tersebut, diduga sifat-sifat lele jantan lebih dominan.

    Lele Sangkuriang

    Salah satu varietas unggulan lele dumbo adalah lele sangkuriang. Lele sangkuriang merupakan perkawinan antara lele dumbo betina F2 dengan lele dumbo jantan >F6 dan menghasilkan lele dumbo jantan F2-6. Selanjutnya, lele dumbo jantan F2-6 dikawinkan kembali dengan lele dumbo betina F2 sehingga dihasilkan lele sagkuriang. Kemunculan lele sangkuriang dilatarbelakangi lua;itas benih lele dumbo yang cenderung semakin menurun.

    Lele Phyton

    Lele jenis ini dikembangkan dan diperkenalkan oleh Teja Suwarna, Sonar Raja Jati dan Wawan Setiawan dari Pandeglang, Banten. Lele pithon merupakan hasil perkawinan antara indukan betina lele eks Thailand dengan indukan jantan lele dumbo F6. Perkawinan induk tersebut menghasilkan lele yang mempunyai ciri, warna dan bentuk kepala ampir menyerupai ular pithon, yaitu mulut kecil dan kepala pipih memanjang dengan warna yang cerah, hingga akhirnya lele jenis ini disebut lele pithon.
    Ciri lain adalah lele pithon mempunyai punuk di belakang kepala, ekor bulat dan sungut lebih panjang dibandingkan lele dumbo biasa. Keunggulan lelel pithon pertumbuhannya lebih cepat, berukuran seragam, tingkat kelulusan hidup (SR) tinggi dan relative lebih tahan terhadap serangan penyakit.

    Cara Membuka Usaha Tambak lele

    I.Persiapan
    Tambak Lele merupakan suatu jenis usaha yang mudah digeluti,bagi para wirausahawan baru atau pun bagi wirausahawan yang telah lama berkecimpung dalam bisnis.memiliki jenis usaha ini sangatlah sederhana dan mudah karena tidak dibutuhkan banyak penelitian dan biaya yang sangat besar dalam memulai usaha bahkan dalan operasionalnya Tambak Lele.
    Bila dilihat dari prospek usaha Tambak Lele sangat menjanjikan karena untuk daerah jakarta,pasar yang tersedia untuk menyerap hasil budidaya Tambak Lele sangat lah luas,ini memungkinkan hasil dari budidaya tambak Lele sangat cepat dalam pengembalian uang dari Investasi yang ditanamkan.sebagai gambaran dari jalan rawa belong menuju batusari yang terletak Jakarta Barat terdapat tempat makan kaki lima pecel ayam dan lele sebanyak 5 pedagang.padahal panjang jalan antara pedagang yang satu dengan yang lain berdekatan tetapi untuk konsumsi kebutuhan akan Ikan Lele permalam minimal 10 ekor ,hal ini sangat bagus karena kita sudah bisa perkirakan berapa ekor ikan lele yang dapat kita jual kepedagang kaki lima tersebut.
    II. Pembenihan Lele.
    Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
    III. Sistem Budidaya.
    Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
    1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
    2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
    3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
    Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
    IV. Tahap Proses Budidaya.
    A. Pembuatan Kolam.
    Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
    Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
    Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
    Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
    Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
    B. Pemilihan Induk
    Image
    Induk jantan mempunyai tanda :
    – tulang kepala berbentuk pipih
    – warna lebih gelap
    – gerakannya lebih lincah
    – perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
    – alat kelaminnya berbentuk runcing.
    Induk betina bertanda :
    – tulang kepala berbentuk cembung
    – warna badan lebih cerah
    – gerakan lamban
    – perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
    C. Persiapan Lahan.
    Image
    Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
    – Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
    – Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
    – Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
    – Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
    Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
    – Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
    – Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
    D. Pemijahan.
    Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
    E. Pemindahan. 
    Cara pemindahan :
    – kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
    – siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
    – samakan suhu pada kedua kolam
    – pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
    – pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
    F. Pendederan.
    Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
    V. Manajemen Pakan.
    Pakan anakan lele berupa :
    – pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
    – Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
    – Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
    VI. Manajemen Air. 
    Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
    – air harus bersih
    – berwarna hijau cerah
    – kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
    Ukuran kualitas air secara kimia :
    – bebas senyawa beracun seperti amoniak
    – mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
    Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
    VI. Manajemen Kesehatan.
    Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
    VII . Perkiraan Modal
    Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam memulai usaha ini adalah sebagai berikut:
    Sewa lahan kosong untuk kolam Lele : Rp 5.000.000/ tahun
    Biaya pembuatan kolam : Rp. 1.000.000
    Bibit Lele @Rp.150 / ekor (umur 2 minggu) : Rp. 750.000 /5000 ekor
    Gaji karyawan : Rp. 1.000.000 / bulan
    Motor untuk operasional : Rp. 3.000.000
    Pakan Ikan lele : Rp. 250.000 / bulan
    dari biaya diatas uang yang dikeluarkan pertama kali untuk investasi sebesar 11juta.tetapi biaya untuk investasi ini haruslah ditambah sehingga menjadi 17 juta sampai 18 juta karena ikan lele yang ada baru bisa dipanen 3-4 bulan kemudian.jadi untuk sampainya usaha budidaya tambak lele ini berjalan harus disiapkan dana lebih supaya ada dana cadangan untuk biaya biaya tak terduga yang lain.
    dari segi pendapatan yang akan diperoleh dari hasil panen lele yang ada,bisa diperhitungkan dari 5000 lele yang ada kemungkinan 98-99 persen pasti berhasil.karena pemeliharan ikan lele tidak lah sulit.sebagai contoh dari lima ribu lele yang ada seumpama yang gagal seratus lele maka perhitungannya adalah 4900 x 1500 = Rp 7.350.000 per satukali panen.
    Image
    jadi bisa diperkirakan pengembalian investasi yang ditanamkan kurang dari 1 tahun bisa kembali.jadi bila anda mau mencoba bisnis tambak lele ini,sangat menjanjikan sekali untuk memperoleh pemasukan tambahan.selamat mencoba.

    Umtuk Melihat Sember Klik di Sini