Senin, 16 Februari 2015

budidaya ikan belut

Selain kolam tong, wadah pemeliharaan biaya
hemat yang bisa digunakan untuk budidaya
Belut adalah kolam terpal. Peralatan yang
digunakan cukup sederhana, tapi hasilnya bisa
sama dengan budi daya yang di lakukan di
kolam tembok. Asalkan pembuatan kolam dan
cara berbudidaya sesuai dengan prosedur yang
benar. Berikut adalah beberapa bahan dan
peralatan serta tahapan budi daya belut di
dalam kolam terpal.
A. Bahan dan peralatan
a. Terpal
Terpal yang digunakan berupa terpal baru atau
bekas budi daya ikan air tawar lain. Idealnya,
terpal yang digunakan berukuran 3 x 4 x 1
meter. Namun, terpal berukuran 2 x 3 x 1 meter
atau 5 x 5 x 1 meter juga bisa digunakan.intinya
tergantung pada ketersediaan bahan dan modal.
perhatikan kondisi terpal, usahakan jangan ada
terpal yang bocor atau berlubang. sedikit saja
celah pada terpal dapat menarik belut untuk
melubanginya.
b. Batang Bambu
Batang bambu digunakan sebagai tiang
pancang untuk mengikat terpal di beberapa
bagian dan juga sebagai kerangka penahan
tanah agar tidak bergerak atau longsor. banyak
bambu sesuai dengan ukuran kolam itu.
Idealnya, diameter bambu yang digunakan
berukuran 8-10cm.
c. Peralatan Pendukung Lain
Beberapa peralatan lain yang diperlukan adalah
paku, tali plastik, dan pipa paralon. Paku
berfungsi untuk menyatukan batang bambu. Tali
plastik berfungsi untuk mengikat terpal ke
batang bambu. peralon untuk mengalirnya
keluar masuk air kolam.
B. Persiapan Budi Daya
a. Penggalian Tanah
Agar kolam terpal tidak cepat harcur sebaiknya
kolam di bangun di bawah permukaan tanah.
awalnya tanah digali dg kedalaman sekitar
60cm, dan ukurannya di sesuaikan.
b. Pemasangan Bambu
Bambu di belah menjadi 2 dan jarak antar
bambu 5-10 cm, pasang bambu mengelilingi
tanah.
c. Pemasangan Terpal
Pemasangan terpal di lakukan dengan
memasukan terpal kedalam tanah yang sudah
digali tadi sesuai ukurannya. sisakan setiap
ujung bagian bawah terpal untuk dibuat simpul.
selanjutnya pasang paralon di salah satu bagian
terpal untuk memasukan air kedalam kolam dan
pasang satu paralon lebih rendah dari yang tadi
untuk pembuangan air.
d. Persiapan Media
persiapan media seperti persiapan pemasukan
tanah dan air serta vetsin daya tahan belut.
e. Pemasukan Bibit
jumlah maximum bibit yang dimasukan kedalam
kolam adalah 2kg untuk per meter kolam. jadi
untuk kolam berukuran 3 x 4 x 1 meter, bibit
yang dimasukan sebanyak 24 kg.
C. Perawatan
a. Pemberian Pakan
pakan diberikan sebanyak 5% dari jumlah bibit
yang ditebar per hari.
b. Pemberian EM4
Berfungsi untuk menetralisir sisa pakan,
menghindari bau, dan meningkatkan kadar
oksigen di dalam kolam terpal. aplikasinya
diberikan 3-4 hari sekali dengan dosis 100 cc.
c. Pengaturan Air Masuk dan Keluar
Pengaturan air masuk dan keluar juga penting,
karena untuk mengontrol kualitas air dan debit
air.
D. Pemanenan
Pemanenan dilakukan jika belut sudah
mencapai ukuran yang di inginkan pasar.
Langkah-langkah pemanenan:
1. keluarkan air dari dalam kolam hingga tidak
ada yang menggenang, keluarkan media
pemeliharaan dari dalam kolam.
2. kemudian panen belutnya. setelah itu cuci
terpal hingga bersih, lumpur bekas nya pun
masih dapat digunakan kembali.
E. Analisa Usaha
1. Biaya Investasi
- Terpal 3 x 4 x 1 meter 1 buah
Rp 180.000
- Bambu 20 batang @ Rp15.000
Rp 300.000
- Tali Rp 50.000 - Karung plastik bekas
Rp 50.000
- Paku 1 kg
Rp 16.000
- Paralon 2 inci 1
batang
       Rp 30.000
- Peralatan pendukung
(ember, cangkul, serok, baskom, kuas, jerigen)
Rp 200.000
Total
investasi
Rp 826.000
2. Biaya Operasional Per Periode Pemeliharaan
-- Biaya Tetap
Penyusutan kolam
(terpal,bambu,tali,karung,paku,
dan pipa) 1/3 x Rp
626.000
Rp 208.000
Penyusutan peralatan pendukung 1/12 x Rp
200.000 Rp 16.000
Total biaya
Tetap
Rp 225.400
-- Biaya Variabel
Bibit belut 24 kg x Rp 40.000/
kg Rp
960.000
Pelet,cacing,dan ikan"an kecil 400kg x Rp
3.000/kg Rp 1.200.000
konsentrat (EM4) 2 botol x 25.000/
botol Rp 50.000
jerami padi 2 ikat x 5000/
ikat
Rp 10.000
bekatul/dedak 40kg x 2.000/
kg Rp
80.000
pupuk kandang 2 karung x 6000/
karung Rp 12.000
gula 0,25 kg x 6000/
kg
Rp 1.500
HCS (Humic Substance Complex) 1
botol Rp 90.000
batang pisang 3 batang x Rp 1.000/
btang Rp 3.000
Total biaya
variabel
Rp 2.406.500
l--Total biaya Operasiona
Total biaya operasional = Total Biaya Tetap +
Total Biaya Tidak Tetap
= Rp 225.400 + Rp
2.406.500
= Rp 2.631.900
3. Penerimaan Per Periode
Penjualan hasil panen 240 kg x Rp 25.000/kg =
Rp 6.000.000
4. Keuntungan
Keuntungan = Total Penerimaan - Total Biaya
Operasional
= Rp 6.000.000 - Rp @.631.900
= Rp 3.368.100 s
lamat mencoba ya gan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar