Rabu, 18 Februari 2015

usaha cacing tanah / budidaya

Ternak
cacing
tanah
pembawa
keuntungan
Bagi
kebanyakan
orang
cacing
tanah
dianggap
binatang
yang
menjijikkan,
namun dibalik bentuknya yang menjijikkan cacing
tanah memiliki banyak manfaat, yaitu diantaranya
sebagai makanan hewan dan ikan. Kandungan
gizinya yang tinggi membuat cacing tanah
banyak dicari para peternak, petani ikan dan
belut. Namun kebanyakan cacing tanah berasal
dari tangkapan alam sehingga stok selalu
terbatas. Heboh Ternak cacing tanah pembawa
keuntunganyang berlipat memang pernah terjadi
di sekitar tahun 2000 dan akhirnya bisnis cacing
tanah lesu, karena pasar tidak ada. Celah ternak
cacing tanah ini sebenarnya masih ada, namun
harus pandai mencari pasar yang riil, misalnya
saja kawasan petani ikan dan pakan ternak.
Potensi Bisnis Cacing Tanah Akhir-akhir ini mulai
kembali berkembang, banyak produsen obat
yang menggunakan cacing tanah sebagai bahan
untuk membuat obat, misalnya saja obat typus,
penurun tekanan darah dan lain-lain. Pemanfatan
yang lain dari cacing tanah ini adalah sebagai
bahan pembuat kosmetik dan pelembab. Masih
banyak manfaat lain dari cacing tanah yang
masih diteliti oleh para ahli.
Pasar untuk kebutuhan cacing tanah ini memang
masih perlu banyak dikaji, sebelum menekuni
bisnis ternak cacing tanah. Namun tidak sedikit
orang peternak cacing tanah yang telah berhasil
menekuni bisnis ini. Pasar riil adalah untuk
makanan ikan dan ternak dengan harga per
kilogran Rp.50.000. Bisnis budidaya cacing
tanah sebenarnya relatif mudah untuk dilakukan,
mengingat tidak memerlukan lahan luas dan
khusus, bisa dilakukan di pekarangan rumah.
Selain bisa menyuburkan tanah juga bisa
dipasarkan sebagai pakan ternak dan ikan. So
bagaimana anda tertarik dengan artikel Ternak
cacing tanah pembawa keuntungan? mari kita
bahas mengenai cara ternak cacing tanah.
Cara ternak cacing tanah :
Bahan yang dipakai untuk Budidaya Cacing
Tanah adalah campuran kompos dengan
beberapa bahan organik (limbah pertanian,
limbah pasar). Masukkan bahan-bahan tersebut
hingga mencapai ketinggian 15 cm. Masukkan
juga air secukupnya agar media hidup cacing
tanah ini basah dan gembur. Aduk semua bahan
tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi
proses fermentasi.Setelah empat minggu,
campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan
perbandingan 70% media hidup dan 30%
kotoran hewan. Kapur bisa ditambahkan
sebanyak 1% dari media hidup untuk
mendapatkan pH netral. Media sudah dianggap
cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ;
tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara
15 – 25ºc.Kemudian masukkan cacing tanah ke
dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat
media hidup yang telah disediakan. Bila
medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang
dimasukkan ke dalamnya juga 2kg.Untuk
menghindari kekeringan, permukaan media
dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang
tidak tembus cahaya. Agar bisa hidup dan
berkembang dengan baik, setiap hari cacing
harus mendapat suplai makanan yang
dibutuhkan. Makanan tersebut berupa kotoran
hewan, baik kotoran sapi, kambing atau ayam.
Banyaknya makanan yang dibutuhkan adalah
seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak
pemeliharaan. Jika berat cacing mencapai 2 kg,
maka pakan yang diberikan juga 2 kg.
Sebelum dimasukkan ke dalam kotak
pemeliharaan, pakan cacing harus dijadikan
bubuk atau bubur. Untuk bubur, perbandingan
air dengan pakan adalah 1:1, setelah dicapur,
bahan itu diaduk hingga rata. Bubur pakan
ditaburkan secara merata di atas 1/3 bagian
permukaan media hidup cacing tanah.
Hama dan cara panen cacing tanah :
Selama proses ternak cacing tanah dan
pengembangbiakannya terdapat beberapa hama
dan musuh cacing tanah yang harus diwaspadai.
Antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang,
lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular,
angsa, lintah, dan kutu. Untuk itu, lubang tempat
pemeliharaan harus selalu tertutup. Bahan yang
baik digunakan sebagai penutup adalah kawat
kasa. Karena kawat kasa juga menjamin
berlangsungnya proses pergantian udara tetap
berjalan dengan baik. Selain itu, untuk mencegah
serangan semut, di sekitar kotak pemeliharaan
diberi air secukupnya (dirambang).
Setelah 2,5 – 3 bulan, cacing sudah mulai bisa
dipanen. Ditandai banyaknya kascing (kotoran
cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing)(.
Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan
untuk digunakan menjadi bibit.
Panen cacing dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Salah satunya adalah menggunakan alat
penerangan seperti petromaks, lampu neon atau
bohlam. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu
mengundang cacing untuk berkumpul di bagian
atas media. Setelah itu, cacing tinggal diambil
dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah
membalikkan kotak pemeliharaan, dan
memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa
dan kokon (telur cacing) masing-masing
dimasukkan ke dalam media hidup yang baru
secara terpisah. Telur-telur cacing tanah ini akan
segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah
itu, pemeliharaan dilakukan seperti awal
budidaya.
Selain cacing, budidaya cacing tanah juga
menghasilkan kascing, yang berbentuk butiran,
berserat dan berwarna kehitaman. Umumnya
kascing ini berada di permukaan sekitar sarang.
Kascing mengandung mikro organisma, mineral
anorganik dan bahan organik yang bermanfaat
bagi tanaman. Kascing ini bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk organik. Keunggulan pupuk
kascing antara lain, mampu menetralisir
kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan
tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
Terimakasih telah membaca artikel “Ternak
cacing tanah pembawa keuntungan “. semoga
artikel ini bermanfaat buat anda yang ingin
memulai usaha dari sebuah ide kecil yang
tertuang disini. Semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar