Selasa, 17 Februari 2015

budidaya ikan zebra

Jadilah pembaca dan pengcopy yang baik
dengan mencantumkan sumber yang anda
ambil . budayakan tidak untuk menjadi plagiat/
plagiator. terima kasih sudah berkunjung dan
beretika dalam berblog. mari kita budayakan
berblog yang mengghargai karya orang lain.
(Elfian Permana)
Morfologi Ikan Zebra
Sistematika ikan Zebra
Menurut Pinus Lingga dan Heru Susanto ( 1986 ),
Ordo : Ostariophysoidei
Sub Ordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Brachydanio
Spesies : Brachydanio rerio
Asal : Perairan Coromandel, Calcuta sampai
Massulipatam, timur india.
Nama inggris : Zebra, Zebra danio, Striped
danio.
2.2. Ciri dan jenis
Meski ikan hias ini dinamai zebra, jangan
langsung beranggapan komposisi warna
tubuhnya seperti kuda zebra. Warna dasar zebra
hijau kecoklatan dengan garis-garis kontras
melintang ditubuhnya dari leher sampai sirip.
Garis yang berwarna biru ini ada tiga buah dan
warna yang sama ini terdapat pula pada sirip
anusnya. Sedangkan warna perutnya putih
kekuningan. Panjang tubuh maksimal 5 cm.
Dikalangan pembudidaya dan penggemar ikan
hias dikenal berbagai jenis ikan zebra antara
lain ; zebra rintik, zebra biasa, zebra albino, dan
zebra slayar.
2.3. Sifat-sifat
Ikan zebra lazimnya ditemukan tumbuh dan
berkembang pada perairan yang mengalir. Oleh
Karena itu kalau ia dipelihara dalam aquarium
atau bak pemeliharaan air terlihat amat gesit dan
lincah. Begitu lincahnya ada kesan si zebra ini
amat liar padahal didalam aquarium ia hidup
amat tentram dengan ikan jenis lain meski tidak
seukuran dengan dia.
Sifat yang menerik dari zebra jika ia ditaruh
dalam jumlah yang banyak didalam aquarium,
mereka suka membentuk barisan. Lebih dari itu
meski kesan mereka terlihat liar tetapi amat
mudah ditangkap. Dengan membuat suara
kecipak air sekitarnya, dengan ramai-ramai ikan
ini berbondong-bondong mendekat dan saat
itulah mereka bisa diserok dengan mudah.
Mereka juga dikenal amat rakus makan. Jika ia
diberi makanan jentik nyamuk atau cacing merah
dalam sekejap akan ludes dilahapnya. Tempat
pemeliharaan yang digemarinya hendak diberi
tanaman air. Karena ia bergerak cukup gesit
maka sebaiknya dalam aquarium disediakan
ruang kosong.
2.4. Tempat pemijahan
Tempat pemijahan bagi ikan zebra sama dengan
ikan hias lainnya yaitu bisa aquarium dan bak
semen.
– Bak semen yang digunakan berukuran 1 x 1 m.
Kedalaman 25-30 cm ( pemijahan massal ).
– Aquarium ukuran 20 x 20 cm. Kedalaman 40
cm ( pemijahan secara berpasangan ).
– Yang diperlukan air jernih yang bersumber dari
sumur atau ledeng, dengan ketentuan
diendapkan dulu, pH 6,5 – 7,5 dengan suhu 20 –
24°C.
– Untuk tenpat menempelkan telur tidak ada
masalah karena ikan zebra adalah ikan yang
menghamburkan telurnya didasar aquarium atau
bak pemijahan akan tetapi ikan zebra juga
menempelkan telurnya di akar eceng gondok
usahakan memakai eceng gondok untuk
menempelkan ikan tersebut. . Agar tercipta
suasana nyaman bagi pasangan itu memijah
sebaiknya dasar aquarium diberi batu-batu kecil
yang sudah dibersihkan dan tumbuhan ganggang
( hydrilla ), sementara dipermukaan taruhlah
tanaman air yang mengapung.
2.5. Memilih induk
Sebelum memilih induk yang siap memijah,
sebelumnya harus diketahui dulu mana jantan
dan betina. Perbedaan kalamin ini bisa dilihat
dari ;
induk jantan memiliki bentuk badan lebih kuning,
sirip panjang , harus memilih induk yang sehat
dan bagus agar keturunannya pun bagus
sementara betina biasanya berwarna kusam dan
badannya lebih besar dari pada jantan / tegap,
jika matang gonad akan buncit.
Umur induk yang siap dipijahkan kurang lebih
berusia 7 bulan dengan panjang 4 cm. Induk-
induk ini sebelum memijah sebaiknya diberi
makanan bergizi yang kadar lemaknya sedikit,
misalnya jentik nyamuk. 1 hari sebelum memijah
usahakan jangan di beri makan. Agar ikan tidak
banyak mengluarkan feses pada saat memindah
kan induk pada saat induk di pindahkan.
2.6. Pemijahan
Pasangan induk yang telah diseleksi di masukkan
kedalam tempat pemijahan. Untuk ukuran bak
diatas cukup memadai menampung 20 pasang
induk zebra. Sedangkan untuk aquarium diatas
untuk sepasang induk. Tinggi air dalam
pemijahan ini antara 15-20 cm.
Bagi yang memijahkan zebra rajin-rajinlah
memperhatikan dasar tempat pemijahan,
biasanya zebra akan memijah pada malam hari
usahakan mematikan lampu agar ikannya mau
memijah.
Biasanya telur-telur mereka akan berserakan
disitu. Kalau telur itu telah nampak, segera
ungsikan si induk guna menyelamatkan telur-telur
itu dari gangguan sang induk yang bersifat masa
bodoh terhadap telurnya. Jika selesai pindahkan
induk ikan jantan maupun betina.
Untuk mengatasi gangguan induk ini ada pula
yang menempuh pemijahan dengan cara lain
yang tidak jauh berbeda. Pasangan induk
dibuatkan kurungan dari kasa nyamuk ( terbuat
dari nilon ) berbentuk segi empat yang ukurannya
di sesuaikan dengan kebutuhan. Kurungan ini
ditaruh dalam tempat pemijahan ( aquarium )
dengan cara menaruh lebih dulu pot-pot kecil
didasar aquarium untuk mengganjal kurungan ini
sehingga tidak menempel di dasar aquarium
tetapi diberi jarak 5-10 cm. Induk betina dapat
menghasilkan 500 lebih telur dan akan menetas
setelah 2 hari.
Kurungan yang berisi induk ini harus tenggelam
dalam tempat pemijahan yang ketinggian airnya
20 cm. Tujuan dari pemijahan seperti ini adalah
untuk mencegah gangguan induk terhadap telur.
Sebab dengan cara ini telur-telur yang telah
dibuahi akan jatuh kedasar aquarium sementara
pasangan induk tetap didalam kurungan. Selesai
pemijahan kurungan diangkat dan induk
ditempatkan di dalam kolam lain untuk dirawat
lebih lanjut.
Pemeliharaan telur
Pada saat pemeliharan telur usahakan liat ada
feses ikan atau tidak dan jika ada sebaiknya di
bersikan dengan cara mensipon. Cukup pakai
selang kecil lalu keluarkan airn yang ada
fesesnya.
Pemeliharaan anak zebra
Pada saat baru menetas zebra jangan di beri
makan karena zebra sudah mempunya kuning
telur makanan bawaan dari telur. Setelah umur 2
– 6 hari kuning telur habis beri larva ikan dengan
kuning telur ayam dengan cara merebus kuning
telur ayam tersebut kemudian kuning telur ayam
di campu dengan air usahakan sampai halus.
Jangan terlalu berlebihan karena mengakibatkan
perairan kotor
Pembesaran
Setelah empat hari telur-telur ini akan berubah
menjadi burayak yang masih lembut. Umur tiga
hari setelah menetas, burayak sudah bisa diberi
makan yang sesuai dengan ukuran mulutnya
yaitu rotifer menyusul kemudian kutu air ( moina,
cyclop ). Untuk mendapatkan pertumbuhan
badan yang pesat burayak diberi makanan
berupa cacing sutera.
Bagian yang penting dalam perawatan ini, air
dalam bak atau aquarium harus diganti setiap
tiga hari sekali dengan cara menyedot 1/5 – 2/3
bagian lalu menggantinya dengan air segar.
Untuk lebih menjamin kehidupan larva ini dari
gangguan penyakit, maka tidak ada salahnya jika
kedalam bak burayak itu dibutuhkan 2 tetes
larutan 5 % Metheline Blue.
Sebulan kemudian, burayak ini sudah bisa
dibagi-bagi untuk mendapatkan ruangan yang
lebih luas atau sudah pula bisa dijual. Tetapi
paling ideal ia dijual saat berukuran M yaitu umur
3 bulan, atau kalau masih mau manahannya
sampai ukuran L, silahkan karena harga
satuannya lebih mahal, terlebih dia menjualnya
dalam bentuk pasangan induk yang siap pijah
(matang gonad).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar