Kamis, 19 Februari 2015

Usaha Tebu Putih


Â
Negara
Indonesia
adalah
negara
yang
memiliki
lahan
pertanian
luas,
sayangnya kita belum memaksimalkan potensi
pertanian dan perkebunan, sebagai contoh
pertanian tebu. Sampai sekarang kita masih
mengimpor komoditas seperti kedelai dan gula.
Untuk prodiksi gula nasional harusnya mendapat
perhatian menilik besarnya potensi yang dimiliki
bangsa ini untuk mewujudkan swasembada gula.
Tebu sebagai bahan baku pembuat gula masih
terbelengkalai dalam pelaksanaanya. Saat ini
pemerintah sedang menggalakkan penanaman
tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di
Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar
dan tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia
pernah mengalami masa kejayaan sebagai
pengekspor gula sebelum perang.
Di daerah Jawa Tengah Khususnya kabupaten
Blora sudah banyak petani yang menanam tebu.
Para petani didaerah Blora melihat bertani tebu
sebagai peluang usaha yang bagus, apalagi saat
ini sudah didirikan pabrik tebu di daerah Kec
Todanan Kab blora, sehingga nantinya akan
mempermudah proses penjualan ketika masa
panen tebu sudah tiba.
Peluang usaha pertanian tebu dapat dibilang
cukup bagus. Rata-rata keuntungan usaha
bertani tebu bekisar antara Rp. 2,5 juta sampai
Rp.8 juta per hektar. Keuntungan ini akan lebih
besar apabila dihitung dengan sewa lahan yang
mencapai sekitar Rp.4 juta- Rp. 6juta per hektar.
Sebelum memulai usaha pertanian tebu, ada
baiknya mengerti beberapa hal berikut :
SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering
basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm
per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas
6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.
JENIS – JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S.
30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132,
B.Z. 62, dll.
Peluang usaha pertanian tebu
PEMBUKAAN KEBUN
Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai
dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau
lori pabrik
Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60
cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50
cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan
di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi
setelah tanam, maka tanah buangannya
diletakkan di sebelah kanan got supaya masih
ada jalan mengontrol tanaman.
Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat
dibuat setelah got – got malang mencapai
kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah
diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar
50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25
cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan
harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan
stek kedua serta rapi.
Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan
lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol
sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm.
Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk
jalan kontrol (jalan tikus)
TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam
juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar
tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila
tanahnya masih basah + 10 cm. di musim
kemarau terik tebal + 15 – 20 cm.
PERSIAPAN TANAM
- Lakukan seleksi bibit di luar kebun
- Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar
mendapatkan jumlah anakan semaksimal
mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
- Sebelum ditanam, permukaan potongan
direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2
tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
- Sebelum tanam, juringan harus diari untuk
membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur
dan halus.
CARA TANAM TEBU
1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian
tanah digaris dengan alat yang runcing dengan
kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke
dalam bekas garisan dengan mata bibit
menghadap ke samping. Selanjutnya bibit
ditimbun dengan tanah.
2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di
kebun bibit), jika bermata (tunas) satu: batang
bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke
samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika
bibit rayungan bermata dua; batang bibit
terpendam dan tunas menghadap ke samping
dengan kedalaman + 1 cm.
3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan
ditanam secara terpisah di dalam petak-petak
tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.
WAKTU TANAM TEBU
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan
rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling
di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei,
Juni dan Juli.
PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak
merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak
ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.
PENYULAMAN
1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 7 hari setelah
tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata
satu.
2. Sulaman ke – 1, dikerjakan pada umur 3
minggu dan berdaun 3 – 4 helai. Bibit dari
rayungan bermata dua atau pembibitan.
3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan
tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan
4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum
pembubunan, bersama sama dengan pemberian
air ke – 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum
bumbun ke -2
PEMBUMBUNAN TANAH
> Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4
minggu, yaitu berdaun 3 – 4 helai.
Pembumbunan dilakukan dengan cara
membersihkan rumput-rumputan, membalik
guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu
tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun
tanah.
> Pembumbunan ke – 2 dilakukan jika anakan
tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm,
sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah
sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
> Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada
umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got
mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.
GARPU MUKA GULUD
Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir
got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya
dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika
tebu mengalami kekeringan.
KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3
kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan
dan 4 minggu sebelum tebang.
TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat,
baik silang dua maupun silang empat. Ros – ros
tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman,
disatukan dengan rumpun – rumpun dari deretan
tanaman di sisinya, sehingga berbentuk
menyilang.
PEMUPUKAN TEBU
1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha
2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah
dicampur air secara merata di atas juringan
dosis ± 1 – 2 botol/1000 m² dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan
dalam 3 liter air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan
induk tadi untuk menyiram juringan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1
peres sendok makan SUPERNASA untuk
menyiram 5 – 10 meter juringan.
3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan
pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan
ditaburkan di samping kanan rumpun tebu
4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk
ZA sebanyak 0,5 – 1 kw/ha dan KCl sebanyak
1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri
rumpun tebu.
5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi
tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 – 6 tutup
dicampur HORMONIK 1 – 2 tutup per-tangki
pada umur 1 dan 3 bulan
HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama Penggerek Pucuk dan batang
Biasanya menyerang mulai umur 3 – 5 bulan.
Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp
dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural
BVR
2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami
yaitu : ular, anjing atau burung hantu
3. Penyakit Fusarium Pokkahbung
Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya
daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan
pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan
sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari
daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok
makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula
pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada
daun-daun muda setiap minggu, pengembusan
tepung kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 )
4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias
mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala,
tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari
luar ke dalam. Pengendalian dengan cara
penjemuran dan pengeringan tanah, harus
dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.
5. Penyakit Nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa.
Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak
(potongan) pangkas, terdapat warna merah yang
bercampur dengan warna hitam dan
menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu
direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.
6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans
Mula-mula muncul pada umur 1,5 – 2 bulan
setelah tanam. Daun-daun klorotis akan
mengering, biasanya pada pucuk daun dan
umumnya daun-daun akan melipat sepanjang
garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat,
seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih.
Rendam bibit dengan air panas dan POC NASA
selama 50 menit kemudian dijemur sinar
matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal
sebelum tanam untuk melokalisir serangan.
RENDEMEN TEBU
Proses kemasakan tebu merupakan proses yang
berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat
kemasakannya tergantung pada ruas yang yang
bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur
masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang
seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk
dan pangkal batang.
Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen
pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus
atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur
10 bulan akan mengandung saccharose 10 %,
sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13
%.
TEBU KEPRASAN
- Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang
telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu
bibitan (KBD).
- Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan
dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum
mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering
di airi dulu. Kepras petak – petak tebu secara
berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER
NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari
atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi
dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai
bumbun ke-1 dan pembersihan rumput – rumput.
- Lakukan penyemprotan POC NASA dan
HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan
dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya
sama dengan tanam tebu pertama.
Demikian artikel mengenai Peluang usaha
pertanian tebu, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar