Senin, 16 Februari 2015

budidaya udang lobster

Cara Budidaya Lobster Air Tawar
Hasil Maksimal Untuk Pemula
Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil
Maksimal Untuk Pemula - Budidaya Lobster Air
Tawar . Lobster Air Tawar bisa dipasarkan baik
sebagai udang konsumsi maupun sebagai
hiasan akuarium. Itulah sebabnya prospek
lobster jauh lebih terbuka dibandingkan dengan
komoditas udang lainnya. Lobster ini dalam
waktu singkat menjadi primadona karena bisa
dikembangkan di kolam air tawar.Peluang Bisnis
dari budidaya Lobster ini cukup prospek jika
dikebangkan dengan cara yang benar .
Berikut Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hasil
Maksimal Untuk Pemula .
Syarat Hidup Lobster Air Tawar :
Lobster Air Tawar biasanya bisa
bertahan hidup pada parameter
air cukup lebar. Lobster Aiir
Tawar juga toleran pada jumlah
oksigen terlarut yang rendah.
Namun, untuk bisa tumbuh
dengan baik dalam kondisi
seperti ini tentunya cukup sulit.
Agar bisa tumbuh dengan baik,
Lobster Air Tawal membutuhkan
kandungan oksigen terlarut
diatas 4 ppm. Selain itu, Lobster
Air Tawar cukup toleran pada
suhu yang sangat dingin sampai
suhu panas diatas 35 °C
sekalipun. Namun sebagai
saran, sebaiknya Lobster Air
Tawar dipelihara dalam suhu
sekitar 25-29 °C.
Sedangkan untuk tingkat
keasaman air,Lobster Air Tawar
dapat hidup dalam perairan yang
kisaran pH-nya sedikit alkalin
yakni antara 7-9. Lobster Air
Tawar jarang sekali dijumpai
hidup pada perairan dengan
dengan pH dibawah 7. Untuk
kandungan kapur yang
diperlukan bagi media hidup
Lobster Air Tawar adalah
sedang sampai tinggi. Kondisi
ini perlu dikondisikan untuk
menjaga kadar kalsium terlarut
tetap tinggi sehingga mendukung
pembentukan cangkang Lobster
Air Tawar.
Pemilihan Indukan Lobster Air Tawar :
Lobster yang akan
digunakan sebagai
indukan dalam proses
pembenihan lobster air
tawar harus sudah melalui
tahap seleksi indukan
agar kualitas bibit yang
dihasilkan pada  akhirnya
nanti adalah bibit yang
benar – benar berkualitas
baik, dalam artian
mempunyai laju
pertumbuhan yang cepat
dan sehat. Untuk
mendapatkan indukan
dengan kualitas baik,
pembudidaya dapat
memperolehnya dari panti
induk ataupun
mendapatkannya dengan
cara melalui proses
pembesaran calon indukan
sendiri.
Pemberian Pakan Lobster Air Tawar :
Pemberian pakan
dilakukan 2 kali sehari,
yaitu pagi dan sore hari.
Untuk pagi cukup 30% dan
sore 70%, hal ini karena
lobster termasuk hewan
nocturnal (aktif pada
malam hari). Pakan yang
diberikan berupa butiran
pelet (yang dapat
tenggelam dalam air) dan
makanan alami berupa
kacang-kacangan, umbi-
umbian dan sayuran
lainnya yang sebaiknya
dimasak terlebih dahulu
untuk memudahkan lobster
mencernanya.
Jumlah pakan yang
diberikan disesuaikan
dengan jumlah lobster
yang ada. Usahakan tidak
menyisahkan makanan
dalam aquarium secara
berlebihan, karena akan
mempengaruhi kualitas air
dan kadar oksigen.
Ketersediaan Oksigen :
Oksigen yang terlarut
dalam air merupakan
faktor terpenting dalam
memelihara semua jenis
hewan air, termasuk
lobster. Oksigen terlarut
dapat diperoleh dari
aerator, atau alat-alat
aquarium lain yang
banyak dijual di toko
perlengkapan ikan.
Kualitas air :
Dalam berbudidaya
lobster, kualitas air harus
senantiasa terjaga. Hal ini
untuk menjaga lobster dari
berbagai penyakit dan
menjaga nafsu makannya.
Tempat Persebunyian :
Lobster merupakan hewan
yang membutuhkan tempat
untuk bersembunyi,
terutama ketika siang hari
dan proses molting
(pergantian kulit/
cangkang).
Tempat persembunyian
bisa dibuat dari rooster
atau paralaon/PVC dengan
ukuran yang disesuaikan
dengan tubuh lobster.
Moulting :
Proses moulting
(pergantian kulit/
cangkang) terjadi karena
pertumbuhan badan
lobster. Pada saat proses
moulting lobster
mengeluarkan aroma yang
amis sehingga
mengundang lobster lain
untuk memangsanya. Oleh
karena itu untuk
meminimalisir terjadinya
kanibal perlu
diperhatikan kepadatan
populasi dan shelter
(tempat persembunyian).
Penetasan dan Pemanenan :
Penetasan telur yang
dibawa induk betina bisa
tetap dilakukan di
akuarium dengan
memindahkan induk
jantan ke lain tempat. Bak
penetasan yang
dimaksudkan bisa berupa
akuarium ukuran 4o cm x
3o cm x 3o cm. Setelah
8-15 hari sejak
pemindahan induk-induk
yang mengeram. maka
juvenil lobster sudah
memiliki bentuk yang
mirip dengan induk­
induknya. Oleh karena itu,
saatnya untuk
memindahkan benih ini ke
kolam yang terpisah dari
induknya.
Untuk pembesaran lobster
air tawar, sebaliknya
dipersiapkan kolam tanah
berbentuk persegi panjang.
Mempersiapkan kolam
seperti untuk pendederan
ikan mas dengan cara
memupuk kolam dengan
kotorar ayam terlebih
dahulu. Kolam untuk
pembesaran lobster tidak
perlu terlalu luas, sesuai
dengan lahan yang
tersedia. Benih yang
ditebarkan berumur 8-15
hari dengan kepadatan
20-30 ekor/m2 luas kolam.
Pemeliharaan pertama
selama 2 bulan.
Selanjutnya, pemeliharaan
dilakukan selama 4 bulan
untuk memperoleh lobster
ukuran ekonomis 20-30 g/
ekor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar